Sabtu, 23 Maret 2013

Artis Anggun

Anggun C. Sasmi


Anggun Cipta Sasmi (lahir di Jakarta, 29 April1974; umur 38 tahun) adalah penyanyi Indonesia yang saat ini telah memiliki kewarganegaraan Perancis. Ia merupakan putri dari Darto Singo, seorang seniman Indonesia, dan Dien Herdina, seorang perempuan yang masih kerabat Keraton Yogyakarta. Ia mengawali kariernya dengan tampil di panggung Ancol di usia tujuh tahun, lalu merekam album anak-anak dua tahun kemudian. Di bawah bimbingan musisi Ian Antono, Anggun merekam album studio pertamanya di Indonesia berjudul Dunia Aku Punya pada tahun 1986. Namun, nama Anggun baru melambung setelah merilis singel berjudul "Mimpi" pada tahun 1989. Pada usianya yang masih sangat muda Anggun telah berhasil menggapai puncak popularitasnya sebagai penyanyi rock di Indonesia dengan diraihnya penghargaan "Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991".


Pada tahun 1994, Anggun memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan mewujudkan impiannya menjadi artis bertaraf internasional. Dengan bantuan Erick Benzi, seorang produser besar Perancis, pada tahun 1997, Anggun berhasil merilis album internasional pertamanya berjudul Snow on the Sahara di 33 negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat yang menjadi kiblat musik global. Sejak saat itu Anggun telah menghasilkan sebanyak lima album internasional yang direkam dalam multi-bahasa, terutama bahasa Inggris dan bahasa Perancis. Selain itu, ia telah merekam kolaborasi dengan banyak artis mancanegara, termasuk di antaranya Julio Iglesias, Peter Gabriel, dan Pras Michel dari grup The Fugees. Anggun juga pernah bernyanyi langsung bersama Bryan Adams, Celine Dion, Charles Aznavour, David Foster, dan musisi kelas dunia lainnya.

Anggun merupakan penyanyi Indonesia pertama yang berhasil menembus industri musik internasional dan album-albumnya telah meraih penghargaan gold dan platinum di beberapa negara Eropa. Dengan menggabungkan seluruh albumnya di Indonesia dan di luar negeri, Anggun telah menjual sekitar 10 juta kopi rekaman Beberapa penghargaan telah diraih Anggun atas pencapaiannya, termasuk di antaranya anugerah prestisius "Chevalier des Arts et Lettres" dari pemerintah Perancis. Anggun juga telah dua kali didaulat menjadi duta global Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu untuk program Mikrokredit pada tahun 2005 dan Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 2009.



Kehidupan dan karier

1974–1993: Masa kecil dan perjalanan karier di Indonesia




Tua Tua Keladi (1990)


Anggun merupakan putri pertama dari pasangan Darto Singo, seorang seniman Indonesia dengan Dien Herdina, seorang ibu rumah tangga yang masih keturunan keraton Yogyakarta. Anggun menempuh pendidikan dasarnya di sebuah sekolah Katolik di Jakarta, meskipun Anggun sendiri adalah seorang Muslim. Anggun dibesarkan dalam keluarga yang penuh seni. Sejak usia tujuh tahun Anggun digembleng latihan vokal setiap hari oleh ayahnya. Anggun diajarkan berbagai latihan teknik vokal dengan penuh disiplin. Tidak hanya itu, Anggun juga diajarkan bermain piano. Dengan dimanajeri ibunya, Anggun kemudian mulai tampil di atas panggung, meskipun sering hanya dengan imbalan nasi bungkus. Pada usia sembilan tahun, Anggun mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dan mulai merekan album anak-anak.

Saat menginjak usia 12 tahun, Anggun meluncurkan album rock pertamanya berjudul Dunia Aku Punya (1986). Album tersebut diproduseri oleh gitaris terkenal Indonesia, Ian Antono Sayangnya, album ini tidak mampu mengangkat namanya. Anggun baru meroket di blantika musik Indonesia setelah merilis singel berjudul "Mimpi" pada akhir tahun 1989. Menurut majalah Rolling Stone, "Mimpi" merupakan salah satu dari "150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa". Popularitas Anggun terus melejit dengan dirilisnya sederet singel seperti "Tua Tua Keladi" dan "Takut". Anggun kemudian berhasil meraih penghargaan sebagai "Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991". Setelah sukses dengan singel, Anggun kembali merilis album studio berjudul Anak Putih Abu Abu (1991), yang disusul dengan Nocturno (1992). Pada usianya yang masih belia, Anggun telah berhasil melejit sebagai salah satu penyanyi rock paling sukses di paruh awal 1990-an. Album-albumnya terjual laris di pasaran dan singel-singelnya merajai tangga lagu di Indonesia.

Pada tahun 1992, Anggun mulai menjalin hubungan dengan Michel Georgea, seorang insinyur berkebangsaan Perancis. Mereka pertama kali bertemu saat Anggun mengadakan tur konser di Kota Banjarmasin. Mereka kemudian menikah dan Michael diangkat menjadi manajer Anggun. Pada usia 19 tahun, Anggun berhasil menjadi penyanyi termuda yang mendirikan perusahaan rekamannya sendiri, Bali Cipta Records. Ia juga terjun langsung sebagai produser rekaman sehingga lebih bebas dalam menggarap albumnya sendiri. Anggun kemudian merilis album studio terakhirnya di Indonesia berjudul Anggun C. Sasmi... Lah!!! pada tahun 1993. Singel pertamanya, "Kembalilah Kasih (Kita Harus Bicara)", kembali mencetak sukses dan videonya sempat menembus MTV Hong Kong. Anggun pun merasa tidak puas dengan kesuksesannya di Indonesia dan mulai memimpikan karier sebagai penyanyi bertaraf internasional.
1994–1996: Meninggalkan Indonesia dan permulaan di Eropa
"Saya bermimpi memiliki karir internasional ini, tetapi produser asing tidak akan datang ke Indonesia untuk mencari bakat ketika ada begitu banyak tersedia di negara mereka sendiri. Saya harus pergi ke sana. Saya ingin tahu, dan saya pikir itu baik untuk berubah. Di Indonesia, kami tidak memiliki banyak informasi datang, yang datang hanya dari satu sumber. Dan internet itu tidak sebesar seperti sekarang."

Pada tahun 1994, Anggun meluncurkan sebuah album kompilasi terbaik berjudul Yang Hilang yang memuat lagu-lagu hit Anggun selama di Indonesia. Setelah itu, Anggun menjual perusahaan rekamannya dan hijrah ke Eropa untuk mewujudkan impiannya menjadi penyanyi internasional. Bersama Michel Georgea, Anggun menetap di London, Inggris selama setahun untuk memulai kariernya lagi dari nol. Ia rajin mengirim demo rekaman ke berbagai studio di Inggris dan juga pergi ke klub-klub untuk memperkenalkan dirinya sebagai penyanyi. Biaya hidup yang tinggi di London membuat uang hasil penjualan perusahaan rekaman Anggun habis sedikit demi sedikit. Anggun pun harus menerima kekecewaan berbulan-bulan kemudian tatkala semua demo rekamannya tidak mendapat respon positif. Anggun akhirnya berada pada kesimpulan bahwa ia tidak akan memiliki masa depan di Inggris dan berencana untuk memulai karier di negara Eropa lain. Ia sempat berniat pindah ke Belanda, namun kemudian ia beralih ke Perancis. Dua tahun setelah meninggalkan Indonesia, Anggun akhirnya berhasil bertemu dengan Erick Benzi, salah seorang produser besar Perancis yang pernah menggarap album sejumlah penyanyi kenamaan seperti Celine Dion, Jean-Jacques Goldman dan Johnny Hallyday. Benzi terpikat oleh kemampuan vokal Anggun dan seketika menawarkannya untuk rekaman album. Anggun setuju dan memutuskan untuk mempelajari bahasa Perancis secara otodidak. Atas bantuan Benzi, Anggun kemudian direkrut oleh Columbia Records di Perancis. Tidak hanya itu, Anggun juga berhasil mendapat kontrak label induk Sony Music International untuk album yang akan diedarkan secara internasional.


2007–2010: Kelahiran anak pertama dan Elevation
 

Setelah pernikahannya dengan Olivier Maury kandas pada tahun 2006, Anggun menjalin hubungan dengan penulis Perancis Cyril Montana, yang akhirnya berlanjut ke jenjang pernikahan. Anggun melahirkan putri pertama mereka bernama Kirana Cipta Montana Sasmi pada 8 November 2007. Pada awal tahun 2007, Anggun menulis dua lagu untuk Julian Cely, salah seorang penggemarnya dari Perancis yang merilis album pertamanya di Indonesia. Anggun juga terlibat dalam penggarapan film dokumenter bertema lingkungan hidup produksi BBC berjudul Un jour sur terre atau Earth. Anggun bertindak sebagai narator dan merilis singel soundtrack film tersebut. Anggun juga didaulat sebagai "Marraine des Prix Micro-Environnement" (duta lingkungan hidup) oleh National Geographic Channel dan Kementrian Ekologi dan Pembangunan Berkelanjutan Perancis. Anggun berhasil meraih penghargaan "Le grand couer de l'annee" atas kontribusinya dalam sejumlah permasalahan sosial dan lingkungan hidup di Perancis. Pada bulan Desember 2007, Anggun kembali mendapat undangan dari Vatikan untuk tampil di konser Natal di Verona, Italia, bersama Michael Bolton. Anggun juga tampil di World Music Awards 2008 dengan membawakan lagu "No Stress" bersama DJ Laurent Wolf. 

Album internasional keempat Anggun berjudul Elevation dirilis pada akhir tahun 2008. Kali ini Anggun mengganti aliran musiknnya menjadi hip-hop dan urban. Anggun menggandeng duo produser hip hop, Tefa dan Masta, untuk album ini. Ia juga berkolaborasi dengan sejumlah penyanyi rap yaitu Pras Michel (peraih Grammy Awards dan mantan personel grup The Fugees), Sinik dan Big Ali, serta para DJ seperti Laurent Wolf dan Tomer G. untuk meremix lagu-lagunya. Singel pertama album ini yaitu "Si tu l'avoues" untuk pasaran Perancis, "Crazy" untuk pasaran internasional, serta "Jadi Milikmu" untuk pasaran Indonesia. Di Rusia, Elevation dirilis dengan tambahan sebuah lagu berjudul "О нас с тобой", versi bahasa Rusia dari lagu "No Song" yang dibawakan duet oleh Anggun dengan penyanyi berkebangsaan Rusia Max Lorens. Di Indonesia, sebelum dirilis resmi pada 1 Desember 2009, album ini telah mendapat penghargaan double platinum, menjadikannya album dengan penjualan tercepat sepanjang karier Anggun di Indonesia. Sayangnya, album ini juga menjadi album studio dengan penjualan terendah sepanjang karier internasional Anggun.

Pada era ini, Anggun kembali menjadi duta produk komersial, yaitu untuk sampo Pantene dan susu Anlene. Pada akhir tahun 2009, Anggun kembali ditunjuk oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kali ini sebagai duta organisasi pangan internasional Food and Agriculture Organization (FAO) dalam misi pengentasan kelaparan di seluruh dunia. Anggun kemudian juga didaulat oleh mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton sebagai juru bicara Healthy Water Fundraising Program. Selain itu, Anggun diangkat sebagai salah satu juri dalam kontes kecantikan Miss France 2009. Pada awal tahun 2010, penyanyi populer Portugal Mickael Carreira mengajak Anggun untuk berduet dalam lagu "Chama por me (Call My Name)" dan tampil dalam konser tunggalnya di Lisboa, Portugal tanggal 26 Februari 2010. Anggun juga berkolaborasi dengan musisi Jerman Schiller dalam lagu "Always You" dan "Blind" untuk album Schiller berjudul Atemlos. Anggun bersama Schiller juga menggelar tur konser keliling Jerman selama bulan Maret 2010. 2011–sekarang: Echoes, Eurovision, dan X Factor Indonesia 

Pada tahun 2011, Anggun menggarap album internasional kelimanya bersama beberapa musisi seperti Gioacchino, Pierre Jaconelli, Jean-Pierre Pilot, dan William Rousseau. Album tersebut diberi judul Echoes untuk versi berbahasa Inggris dan Echos untuk versi berbahasa Perancis. Ini merupakan album internasional pertama yang diproduseri sendiri oleh Anggun dan digarap oleh perusahaan rekaman miliknya sendiri April Earth. Untuk distribusi album, ia dibantu Warner Music untuk wilayah Eropa dan Sony Music untuk Asia bagian Timur. Di album ini Anggun menyajikan jenis musik pop organik dengan lirik yang filosofis dan banyak bercerita tentang kehidupan. Album ini dirilis pertama kali di Indonesia pada Mei 2011 dengan singel "Hanyalah Cinta", disusul negara-negara bahasa Perancis pada November 2011 dengan singel andalan "Je partirai". Album ini berhasil meraih platinum di Indonesia pada minggu pertama perilisannya. Tujuh bulan kemudian, Echoes berhasil meraih empat platinum dan memegang rekor sebagai album terlaris di toko kaset Indonesia untuk tahun 2011. Singel "Je partirai" mencapai peringkat lima di Belgian Ultratip 50 Chart. Untuk mempromosikan album ini, Anggun menggelar konser tunggal keduanya di Jakarta Convention Center bertajuk "Konser Kilau Anggun" pada tanggal 27 November 2011. Anggun juga tampil untuk ketiga kalinya dalam konser Natal tahunan di Vatikan, kali ini ia berduet dengan penyanyi Irlandia Ronan Keating. 

Anggun didaulat oleh saluran televisi publik France Télévisions sebagai wakil Perancis untuk Kontes Lagu Eurovision 2012, kompetisi musik terbesar di Eropa yang diikuti lebih dari 40 negara sejak 1956. Anggun menulis sebuah lagu berjudul "Echo (You and I)" sebagai entri Perancis untuk kontes tersebut. Lagu ini turut direkam secara duet dalam empat versi berbeda bersama penyanyi dari berbagai negara, yaitu bersama Claudia Faniello untuk pasaran Malta, bersama Niels Brinck untuk Denmark, bersama Viktor Varga untuk Hungaria, serta bersama Keo untuk Rumania. Ia lalu menggelar tur di 15 negara di Eropa untuk mempromosikan singel tersebut. Anggun menampilkan lagu tersebut pada grand final Eurovision 2012 di Baku, Azerbaijan dengan mengenakan gaun khusus rancangan desainer langganan Madonna, Jean-Paul Gaultier. Namun, hasil akhir kompetisi hanya menempatkan lagu tersebut di peringkat 22.

Pada Maret 2012, Anggun merilis album Echoes untuk pasaran internasional dengan "Echo (You and I)" sebagai singel andalan. Album ini juga kembali diluncurkan di Perancis dalam edisi khusus dengan tiga lagu tambahan. Setelah menyelesaikan tugasnya di Eurovision, Anggun melanjutkan promosi album ini dengan menggelar tur konser di beberapa kota di Perancis, Swiss, dan Kaledonia Baru, termasuk di antaranya konser tunggal Anggun di gedung Le Trianon, Paris, pada tanggal 13 Juni 2012. Pada akhir tahun 2012, Anggun juga kembali diajak oleh Schiller dalam tur konser di 10 kota di Jerman. Anggun mengumumkan di Twitter bahwa selama 2013, ia akan lebih banyak menghabiskan waktu di kawasan Asia. Ia diangkat menjadi juri internasional X Factor Indonesia untuk musim perdana. Anggun sedang mempersiapkan album kompilasi bertajuk Best-Of: Design of a Decade 2003–2013. Album ini menampilkan 17 lagu Anggun dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, dilengkapi bonus DVD berisi 13 video klip beresolusi tinggi. Anggun juga akan berduet dengan penyanyi Kanada Natasha St-Pier dalam singel berjudul "Vivre d'amour". 

Keartisan, Citra, dan Pencapaian

Anggun sering dijuluki sebagai "Diva Indonesia" oleh media dalam dan luar negeri. Anggun dikenal sebagai penyanyi yang memiliki jenis suara kontralto yang tebal serta teknik improvisasi vokal yang unik. Pada saat merilis album Snow on the Sahara banyak pengamat musik internasional yang memuji suara Anggun dan sering menyebutnya "Annie Lennox dari Asia". Anggun sendiri telah dilatih vokal dengan keras oleh ayahnya Darto Singo sejak umur tujuh tahun. Pada awal kariernya, Anggun banyak dipengaruhi oleh penyanyi dan grup musik bergenre rock seperti Guns N' Roses, Bon Jovi, dan Megadeth, sehingga album-albumnya selama di Indonesia tidak lepas dari jalur musik rock. Namun, sejak beralih menjadi penyanyi internasional, jenis musik Anggun lebih variatif dan selalu berbeda di setiap albumnya. Selain musisi-musisi tersebut, Anggun juga mengaku mengidolakan Sheila Chandra, Sting, David Bowie, dan The Beatles. Anggun juga pernah belajar Tari Bali yang telah menjadi pengaruh kuat dalam penampilannya di atas panggung.

Pada awal kariernya sebagai penyanyi rock, Anggun terkenal dengan penampilannya yang tomboi dan khas—menggunakan baret miring, celana pendek, jaket paku-paku dan ikat pinggang besar—yang sempat menjadi tren di awal 1990-an. Namun, sejak menjadi penyanyi internasional, Anggun mengubah total gaya berbusananya menjadi lebih feminin dan seksi, melalui penampilan khas wanita Indonesia dengan rambut hitam panjang dan kulit sawo matang. Untuk menunjang penampilannya Anggun telah banyak dibantu para perancang busana dunia seperti Azzedine Alaïa, Dolce & Gabbana, dan Roberto Cavalli. Majalah Herworld telah menobatkan Anggun sebagai inspirasi wanita berambut lurus panjang selama dekade 2000-an. Anggun juga menduduki peringkat 18 dalam daftar "100 Wanita Terseksi di Dunia" versi majalah FHM Perancis pada tahun 2010. 

Meskipun telah sukses sebagai seorang penyanyi, Anggun tidak pernah melebarkan sayap kariernya ke bidang lain di luar musik. Saat menggelar promosi album internasional pertamanya di televisi Amerika Serikat, Anggun sempat ditawarkan sutradara Hollywood untuk bermain di film James Bond: The World Is Not Enough dan High Fidelity. Namun, kedua peran tersebut ditolak Anggun dan akhirnya diberikan pada aktris Sophie Marceau dan Lisa Bonet. Anggun mengatakan "Aku lahir sebagai penyanyi. Aku tidak akan mencoba profesi lain karena menurutku masih banyak orang yang memang dilahirkan untuk menjadi bintang film atau model. Aku merasa panggilan jiwaku adalah musik." Selain itu, Anggun juga cenderung selektif dalam memilih produk iklan yang dibintanginya.

Anggun merupakan salah satu penyanyi pertama dari Asia yang benar-benar mampu menerobos industri musik internasional di luar Asia. Tidak seperti para penyanyi kulit hitam, orang-orang Asia masih sulit mendapat tempat di blantika musik Eropa dan Amerika. Kesuksesan Anggun secara langsung atau tidak telah membuka jalan bagi penyanyi-penyanyi lain dari Asia. Setelah Anggun baru muncul sederet nama penyanyi Asia yang mencoba menggarap pasar musik Eropa atau Amerika seperti Coco Lee, Utada Hikaru, BoA, atau Tata Young. Penyanyi Hong Kong Coco Lee bahkan mengaku terinspirasi oleh Anggun saat hendak meluncurkan album internasional pertamanya Just No Other Way (1999). Lionel Zivan S. Valdellon, seorang jurnalis asal Filipina, menyebut Anggun sebagai "seorang duta yang sangat bagus untuk Indonesia dan Asia secara umum." Anggun sendiri mengatakan, "Saya rasa sudah saatnya orang-orang [luar Asia] tahu lebih banyak tentang Asia, tidak hanya sekedar tempat liburan." 




Diskografi

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Diskografi Anggun
Album studio berbahasa Indonesia

Dunia Aku Punya (1986)
Anak Putih Abu Abu (1991)
Nocturno (1992)
Anggun C. Sasmi... Lah!!! (1993)
Album studio berbahasa Inggris
Snow on the Sahara (1997)
Chrysalis (2000)
Luminescence (2005)
Elevation (2008)
Echoes (2011)
Album studio berbahasa Perancis
Au nom de la lune (1997)
Désirs contraires (2000)
Luminescence (2005)
Elévation (2008) 
Echos (2011) 
sumber: wikipedia
 

Senin, 11 Maret 2013

Artis & Lagu Favorit

Akon Biography

 Nama Lengkap : Aliaune Badara Akon Thiam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Tempat Tanggal lahir : St. Louis, Missouri, U.S., 16 April 1973
Asal : Dakar, Senegal
Hobby : Singing

PERSONAL
Aliaune Badara Akon Thiam, atau lebih dikenal sebagai Akon lahir 16 April 1973 adalah seorang penyanyi R&B sekaligus penulis lagu berdarah Senegal-Amerika.

Berdasarkan survey majalah Forbes, penghasilan Akon mencapai $21 juta pada tahun 2010, $20 juta pada tahun 2009 dan $12 juta pada tahun 2008.

KARIR
Namanya mulai dikenal sejak tahun 2004 setelah berhasil merilissingle pertamanya berjudul Locked Up dari debut album TROUBLE. Sedangkan album keduanya, KONVICTED, berhasil membawanya sebagai salah satu nominator Grammy Award dari single Smack That. Akon sendiri telah berhasil mendirikan dua label rekaman, yaitu Konvict Muzik dan Kon Live Distribution.

Akon sering berduet dengan artis lain dan saat ini tercatat telah tampil dalam lebih dari 300 show dan memiliki 45 lagu Billboard Hot 100 . Selain itu, dia telah banyak menjalin kerja sama dengan artis ternama seperti Michael Jackson, R. Kelly, Quincy Jones,Eminem dan Whitney Houston.

Akon adalah artis solo pertama yang memegang peringkat pertama dan kedua sekaligus dalam chart Billboard Hot 100 sebanyak dua kali. Akon juga telah meraih 5 nominasi Grammy Awards dan telah menghasilkan banyak hits untuk artis seperti papan atas sepertiLady Gaga, Colby O'Donis dan Leona Lewis. Lady Gaga dan T-Painadalah dua artis yang dapat menggapai tangga kesuksesan berkatAkon.

Akon juga telah merilis sebuah lagu yang berjudul Beautiful dimana dia bernyanyi bersama Colby O'Donis dan Kardinal Offishall dalam album FREEDOM yang dirilis pada tahun 2008 dan juga single Right Now (Na Na Na) dalam album yang sama.
 
agu, record producer
Tahun aktif 1996–sekarang
Perusahaan rekaman Universal, SRC, Konvict Muzik, UpFront
Terkait dengan : DJ Khaled ,Young Jeezy, Eminem, Snoop Dogg, T-Pain, Plies, Bone Thugs-n-Harmony, Kardinal Offishall, Red Cafe


Pada tahun 2011 ini, Akon menggelar turnya di Indonesia. Gelaran bertajuk AKON Live in Concert 2011 bertempat di JIExpo Kemayoran Jakarta, pada tanngal 13 November 2011.

DISKOGRAFI
2004: TROUBLE
2006: KONVICTED
2009: FREEDOM
2011: STADIUM